Aplikasi.ac.id –
Ubisoft langsung tangani salah satu kontroversi terbesar Assassin’s Creed Shadows saat ini lewat Day One Patch, dengan buat meja kuil kebal serangan.
Bila bicara soal kontroversi, rasanya ada saja yang bisa dibicarakan pada game terbaru Ubisoft, Assassin’s Creed Shadows yang baru saja rilis pada 20 Maret 2025 lalu. Salah satunya yang begitu besar adalah kemampuan pemain untuk hancurkan meja di kuil yang digunakan untuk meletakkan sesajen, atau offering, bagi dewa di sana.
Video yang memperlihatkan pemain menghancurkan meja di kuil tersebut memang sangat menarik perhatian, terutama untuk warga Jepang yang begitu menghormati kuil mereka, bahkan sampai dibawa sebagai pembicaraan anggota kongres di negara tersebut. Jadi tidak aneh bila Ubisoft langsung mengatasinya dengan cara membuat meja di kuil menjadi kebal, alias tidak bisa dihancurkan.
Fungsi tersebut langsung ditambahkan melalui update hari pertama untuk Assassin’s Creed Shadows, membuat semua meja dan rak yang ada di dalam kuil menjadi tidak bisa dihancurkan. Meskipun semua perubahan tersebut tidak tertera di dalam patch note, Ubisoft memberikannya kepada IGN dan di dalamnya ada beberapa perubahan untuk obyek terutama di dalam kuil.
Selain meja dan rak di dalam kuil yang tidak dapat dihancurkan, NPC Citizen yang tidak memiliki senjata tidak lagi mengeluarkan darah ketika diserang supaya tidak ada cipratan darah di dalam kuil. Walaupun perubahan tersebut bisa dikatakan game menjadi lebih ‘sopan’ di kuil, tetapi aksi menyerang dengan senjata di dalam kuil sendiri sebenarnya terlarang dan hal itu dipatuhi oleh semua pihak, bahkan oleh ninja sekalipun. Jadi pastinya masih akan ada kontroversi baru seputar kuil tersebut.

Meskipun demikian, Ubisoft sendiri mengakui bahwa obyek lain seperti drum atau Taiko, dan cangkir masih bisa dihancurkan karena mereka adalah obyek generik yang ada di dunia game secara keseluruhan, tidak hanya di kuil saja. Jadi apakah ini artinya pemain masih bisa menghancurkan semua yang ada di atas meja dan rak di kuil?
Meja dan rak yang ada di kuil juga memang tidak bisa dihancurkan, tetapi mereka masih bisa digeser oleh pemain karena mereka tergolong ke dalam obyek dynamic. Jadi pemain yang iseng bisa tetap memberantaki apa yang ada di atas meja offering, dan di saat bersamaan kembali tidak menghormati kuil.
Tampaknya tidak ada jalan keluar yang mudah untuk Assassin’s Creed Shadows dalam hal memberikan penghormatan untuk budaya Jepang. Apalagi Jepang sendiri merupakan negara yang sangat kaku untuk hal budaya dan tata krama, tidak seperti negara barat yang lebih bebas.
Nah, bagaimana menurut Anda mengenai usaha Ubisoft untuk ‘melembutkan’ kontroversi seputar game Assassin’s Creed Shadows? Padahal seharusnya keputusan untuk menggelar game tersebut di Jepang bisa memuaskan fans, yang telah lama meminta game tersebut untuk menggunakan tema negara yang notabene adalah asal dari profesi Assassin melalui Ninja.
Artikel ini Rangkuman Dari Berita : https://jagatplay.com/2025/03/news/assassins-creed-shadows-kuil-kebal/