ChatGPT Hadirkan"Deep Research", Mirip DeepThink R1 Punya DeepSeek • Exelbiz

Aplikasi.ac.id –

Setelah merilis GPT versi o3 mini, OpenAI akhirnya memperkenalkan fitur terbaru bernama “Deep Research” untuk ChatGPT. Fitur ini memungkinkan chatbot untuk melakukan analisis mendalam dengan menggali ratusan sumber online, mengunggah berkas, dan menyusun laporan komprehensif.

Deep research ChatGPT

Fitur ini cukup mencuri perhatian, karena baik cara kerjanya maupun kemampuan prosesnya cukup mirip dengan model DeepThink R1 milik perusahan AI China, DeepSeek. DeepThink R1 rupanya telah lebih dulu menawarkan fitur serupa untuk riset mendalam.

Mirip DeepThink R1, Dari Analisis hingga Sintesis

Seperti DeepThink R1, ChatGPT kini dapat mencari, menganalisis, dan mensintesis data dari berbagai sumber seperti situs web, PDF, atau spreadsheet. Proses ini memakan waktu 5-30 menit, dengan panel pemantauan yang menampilkan progres dan sumber kutipan. Menurut OpenAI, fitur ini mampu menyelesaikan tugas dalam hitungan menit yang biasa memakan waktu berjam-jam bagi manusia.

Meski menjanjikan, OpenAI mengaku kalau ChatGPT masih mungkin menghasilkan fakta palsu (halusinasi) atau kesalahan inferensi, meski dalam tingkat lebih rendah dibanding model lain. Fitur ini juga terkadang sulit membedakan informasi valid dengan rumor. Ini bukan Cuma ada di ChatGPT, masalah serupa juga pernah dilaporkan pengguna DeepThink R1, meski DeepSeek disebut telah melakukan optimisasi melalui pelatihan khusus.

Baca Juga: OpenAI Rilis ChatGPT Gov Khusus Buat Pemerintah AS • Exelbiz

Baru Tersedia untuk ChatGPT Pro

Untuk sementara, Deep Research hanya tersedia bagi pengguna ChatGPT Pro di AS dan beberapa negara non-Eropa. Pengguna di Inggris, Swiss, dan Kawasan Ekonomi Eropa harus menunggu karena regulasi ketat UE. Sementara itu, DeepThink R1 dari DeepSeek telah menjangkau pasar global, termasuk Asia dan Amerika Latin.

Dari segi biaya, ChatGPT memberlakukan paket USD 200/bulan (ChatGPT Pro) dengan batasan 100 pertanyaan per bulan, sementara DeepSeek belum lama ini meluncurkan DeepThink R1 dengan harga lebih kompetitif untuk pasar Asia.

Fitur ini juga mirip dengan ”Deep Research” milik Google di Gemini Advanced (paket USD 20/bulan), meski OpenAI menawarkan kemampuan analisis berkas lebih fleksibel. Namun, keduanya kini harus bersaing dengan DeepSeek yang telah membangun reputasi di segmen riset berbasis AI.

OpenAI berencana merilis versi lebih efisien dalam sebulan ke depan, serta memperluas akses ke pengguna ChatGPT Plus. Langkah ini dinilai sebagai upaya menyaingi inovasi pesaing seperti DeepSeek dan Google, memperketat persaingan di pasar AI untuk riset profesional.

Sumber


Artikel ini Rangkuman Dari Berita : https://www.jagatreview.com/2025/02/chatgpt-deep-research-deepseek/

Kiriman serupa

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *