Google Tolak Patuhi Aturan Fact-Checking Baru Uni Eropa, Ini Alasannya! • Exelbiz

Aplikasi.ac.id –

Google menyatakan dengan tegas tidak akan mematuhi undang-undang pemeriksaan fakta (fact-checking) yang akan segera diterapkan Uni Eropa. Dalam surat yang diperoleh Axios, raksasa teknologi itu menegaskan bahwa mereka tidak akan menambahkan pemeriksaan fakta ke hasil pencarian atau video YouTube, serta tidak akan menggunakan data pemeriksaan fakta dalam menentukan peringkat atau penghapusan konten.

Uni Eropa vs Google

Undang-undang baru ini sendiri merupakan bagian dari Kode Praktik Disinformasi yang awalnya bersifat sukarela, namun kini menjadi wajib. Kent Walker, Presiden Urusan Global Google, menyatakan dalam suratnya bahwa integrasi pemeriksaan fakta “tidak sesuai atau efektif” untuk layanan Google.

Alasan Google Tolak Aturan Fact-Checking

Sebenarmnya, ini bukan kali pertama Google menolak memasukkan pemeriksaan fakta sebagai bagian dari kebijakan moderasi kontennya. Google sendiri mengandalkan fitur moderasi konten yang sudah ada, seperti catatan kontekstual di video YouTube—mirip dengan fitur Community Notes milik X (sebelumnya Twitter)—serta teknologi watermark Synth ID dan pengungkapan AI.  Dan ini dinilai Google sudah cukup untuk memoderasi konten di platform mereka.

Baca Juga: NVIDIA GeForce RTX 5090D Untuk Pasar Tiongkok Punya Fitur Anti Kripto dan AI • Exelbiz

Google juga sempat berinvestasi dalam basis data pemeriksaan fakta di Eropa menjelang pemilu Uni Eropa baru-baru ini.  Upaya ini telah dilakukan oleh Google untuk meminimalisir penyebaran misinformasi dan hoax di platform mereka.

Bukan Google saja yang melakukan penolakan program pemeriksaan fakta di Eropa. Baru-baru ini Meta baru saja mengumumkan penghentian program pemeriksaan fakta di AS, sementara X telah mengurangi jumlah pemeriksa fakta profesionalnya.

Apa respons Uni Eropa terhadap sikap Google masih belum jelas. Namun, dengan undang-undang fact-checking ini menjadi wajib, tantangan terkait moderasi konten dan pemeriksaan fakta tampaknya akan terus memanas di antara perusahaan teknologi besar.

Jadi menurut kalian, apakah langkah yang dilakukan oleh Google maupun Meta ini sudah tepat?

Sumber


Artikel ini Rangkuman Dari Berita : https://www.jagatreview.com/2025/01/google-tolak-fact-checking-uni-eropa/

Kiriman serupa

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *