Aplikasi.ac.id –
Studio development yang ada di balik game live service Outriders, People Can Fly, umumkan keputusan untuk merumahkan ratusan karyawannya akibat tingginya tekanan pasar yang ada di industri gaming saat ini.
Berita ini menambahkan daftar panjang developer yang terkena dampak pemecatan massal pada 2024 ini, setelah sebelumnya Deck Nine Games; studio game yang mengembangkan Life is Strange: Double Exposure juga telah merumahkan karyawannya sebanyak dua kali di tahun ini.
Melalui pengumuman yang diutarakan pada tweet X resmi, Sebastian Wojciechowski selaku CEO dari studio game tersebut memaparkan adanya pengurangan karyawan di perusahaannya, sebanyak lebih dari 120 orang, dan tindakan tersebut juga memengaruhi proyek pengembangan game yang saat ini sedang terjadi di sana.
Important update from Sebastian Wojciechowski, CEO. pic.twitter.com/UeDV97zEoB
— People Can Fly (@PCFPeopleCanFly) December 10, 2024
Setidaknya ada dua proyek yang terdampak, yaitu Project Victoria yang ditunda sampai batas waktu yang tidak ditentukan, dan Project Bifrost yang dikurangi skala pengembangannya demi menghemat resource.
Sebelumnya, People Can Fly sudah sempat membatalkan Project Dagger pada April 2024, dan meneguk kerugian hingga $17,3 juta. Seperti apa isi dari game yang sedang mereka kerjakan tersebut tidak pernah diberitakan tetapi menurut tim developer, proyek tersebut sudah sampai ke tahap perubahan dari Unreal Engine 4 ke Unreal Engine 5.
Proyek lain yang sedang dikerjakan oleh studio People Can Fly, Project Gemini untuk Square Enix dan Project Maverick untuk Xbox Game Studios masih belum diberitakan lebih lanjut, baik dari bentuk gamenya sampai nasibnya nanti; apakah akan mengalami hantaman ekonomi seperti Victoria dan Bifrost.
Artikel ini Rangkuman Dari Berita : https://jagatplay.com/2024/12/news/people-can-fly-studio-pecat-120-karyawan/