Pokemon Company Berhasil Dapatkan Ganti Rugi Dan Hapus Game Tiruan Pocket Monster Remake • Exelbiz

Pokemon Company berhasil dapatkan ganti rugi dari game tiruan asal China, Pocket Monster Remake, dan juga hapus game tersebut dari pasaran.

Untuk soal melindungi hak intelektual dari Nintendo, Pokemon Company tidak tanggung-tanggung untuk menyerang perusahaan lain, apalagi bila game buatan mereka jelas merupakan imitasi dari game bertema monster yang tersohor tersebut. Setelah beberapa tahun lamanya berjuang, akhirnya game tiruan dari China bernama Pocket Monster Remake berhasil mereka hapus dari peredaran.

Bukan hanya berhasil menghapus game tersebut saja, perusahaan pemegang hak intelek game dari Nintendo tersebut juga berhasil dapatkan ganti rugi atas pelanggaran penggunaan tokoh dari game mereka.

Dimulai semenjak 2021, tuntutan hukum yang berlangsung melalui pengadilan tinggi di provinsi Guangzhou China tersebut mengharuskan Guangzhou Maichi Network Technology Co., Ltd. selaku pembuat game imitasi membayar hampir $15 juta. Selain itu, mereka juga diharuskan membuat surat permintaan maaf publik atas nama perusahaan karena telah menjiplak tokoh milik Pokemon Company.

Game tiruan bernama Pocket Monster Remake tersebut memang kelewatan dalam menjiplak semua tokoh yang ada di dalam game buatan Nintendo tersebut. Bahkan mereka tidak takut untuk memperlihatkan beberapa tokoh ikonik di layar penjualan gamenya, seperti Pikachu di icon apps, dan juga beragam tokoh serta monster yang tidak diubah sama sekali bentuknya di dalam gamenya.

Keuntungan yang mereka dapatkan dari game imitasi tersebut juga tidak main-main, bahkan sempat sampai $42 juta per tahunnya, semenjak game tersebut dirilis pada 2015. Melihat kebijakan ketat Nintendo terhadap peniruan, bahkan sampai emulator sekalipun, maka tidak heran bila game tersebut langsung terjaring di radar perusahaan raksasa tersebut sebagai target untuk dihapus.

Bagaimana menurut Anda; apakah keharusan untuk membuat surat permintaan maaf secara publik atas nama perusahaan Anda rasa berlebihan, atau wajar supaya bisa membuat takut pihak lain yang juga mengincar hak intelektual dari Nintendo?