Review Total War: WARHAMMER III - Omens of Destruction - Tiga Lord Baru yang Sama-Sama Menarik!

Aplikasi.ac.id –

Setelah satu tahun lebih tidak menyentuh Total War: WARHAMMER III sejak review untuk Forge of the Chaos Dwarfs, kami telah mendapat kesempatan untuk menjajal DLC terbaru Omens of Destruction selama satu minggu terakhir. Sama seperti kebanyakan DLC yang sudah didapat gamenya sejauh ini, Omens of Destruction kembali dikemas sebagai bundle Lord Pack yang memberi akses ke beberapa Legendary Lord untuk ras spesifik.

Bagi yang awam dengan gamenya mungkin merasa kalau ini termasuk DLC kecil, tapi nyatanya setiap Lord akan memberi akses ke campaign baru dengan pengalaman bermain yang sangat berbeda antar satu sama lain. Inilah yang membuat gamenya sangat replayable bahkan meski kamu hanya bermain sebagai satu Lord saja. Mungkin masih ada sebagian pemain yang merasa khawatir soal kualitasnya apalagi sejak rilis Shadows of Change yang cukup mengundang resepsi negatif di komunitas, karena itulah lewat review ini kami akan mengulas lebih dalam apakah Omens of Destruction termasuk DLC yang memang patut untuk didapat atau perlu pertimbangan lebih.

Persiapan Awal

Total War: WARHAMMER III dikemas sebagai game simulasi perang yang memiliki learning curve cukup tinggi, apalagi untuk campaign skala besar di mana setiap giliran sangat berharga dan sedikit kesalahan kecil bisa membuat faksimu berada dalam krisis. Jadi meski kamu memang bisa mengakses semua konten DLC barunya secara langsung, khusus untuk para pendatang baru perlu persiapan lebih demi membiasakan diri dengan alur gameplay yang ada.

The Lost God yang tersedia sebagai campaign ringan sekaligus prolog gamenya adalah pilihan paling ideal, karena pihak developer telah menyesuaikannya untuk para pendatang baru sebelum terjun ke porsi utama gamenya, tidak terkecuali dengan pemain veteran yang mungkin perlu kembali diingatkan dengan beberapa mekanik dasar. Jika sudah siap, maka ada dua campaign utama yang bisa dipilih yaitu The Realm of Chaos dan Immortal Empires.

Ada perbedaan besar antar keduanya meski sama-sama dikemas sebagai campaign utama. Dimulai dengan The Realm of Chaos, ini adalah porsi campaign original bawaan Total War: WARHAMMER III dengan skala lebih kecil di mana misimu adalah mencapai Realm of Chaos yang aksesnya terbuka setelah mencapai 20 hingga 30 giliran lebih. Kamu perlu menyelesaikan beragam tugas penting lain di sepanjang periode tersebut, termasuk mengaktifkan Tome of Fate setelah mencapai Realm of Chaos sendiri.

Beberapa faksi memiliki skenario uniknya sendiri dan mengambil latar berbeda dari campaign bawaan, yang tentu ikut menjadi alasan bagaimana Creative Assembly mulai memberi prioritas ke Immortal Empires karena adanya fleksibilitas lebih. Berbeda dari The Realm of Chaos yang memang punya struktur lebih spesifik, Immortal Empires adalah porsi campaign utama terbesar di franchisenya, baik itu dari luas map hingga adanya 270 lebih faksi yang terlibat di dalam peperangan.

Karena itulah kami lebih merekomendasikannya untuk para pemain yang sudah lebih terbiasa dengan Total War: WARHAMMER III setelah menjajal beberapa campaign standar. Tapi tentu kembali lagi, semua konten yang ada gamenya termasuk dari DLC Omens of Destruction bisa diakses dengan bebas sehingga kamu hanya perlu menyesuaikan diri saja.

Ekspansi Khorne, Ogre Kingdoms, dan Greenskins

Masuk ke konten utamanya, Omens of Destuction juga dikemas sebagai bundle yang membawa tiga Legendary Lord terbaru yang kali ini mencakup Skulltaker (Khorne), Golgfag Maneater (Ogre Kingdoms), dan Gorbad Ironclaw (Greenskins). Masing-masing Lord membawa campaign dengan latar belakang, misi utama, akses ke prajurit khusus, dan mekanisme unik yang memberi pengalaman bermain berbeda. Inilah alasan kenapa Warhammer memang sangat replayable, karena kamu pasti akan selalu mendapat keseruan baru dari setiap Lord terlepas dari pondasi utama gamenya yang masih relatif sama sejak dulu.

Sebenarnya kami belum sempat menjajal beberapa DLC kemarin sehingga tidak ada banyak ekspektasi, tapi setidaknya ketiga Lord terbaru ini bagi kami sama-sama tampil dengan campaign menarik. Dimulai dengan Skulltaker, ini adalah Lord yang memiliki obsesi pada pertempuran dan hanya ingin mengalahkan musuh terkuat, yang otomatis menjadikannya rekomendasi ideal bagi pemain yang suka terlibat dalam perang. Keunikan Skulltaker ada di mekanisme Cloak of Skulls yang bisa membuatnya tumbuh menjadi mesin tempur mengerikan setiap kali berhasil mengalahkan Lord tangguh dan mengklaim “Champion’s Essence” dari mereka.

Meningkatkan kekuatan tempur serta membasmi Lord kuat yang bisa memberi drop khusus tadi adalah gameplay loop utama dari Skulltaker. Dia termasuk Lord yang tangguh dalam skenario duel sehingga kekuatannya tidak perlu diragukan, tapi tentu saja perlu ada dukungan armada tempur yang memadai demi memastikan agar dia bisa bertarung dengan leluasa melawan Lord incarannya. Peperangan jadi pemandangan yang lumrah karena dari sinilah juga kamu mendapat sumber pemasukan dan drop untuk memperkuat Skulltaker, sehingga semua perencanaan harus diprioritaskan untuk membangun pasukan sekuat mungkin, tapi tentu saja kamu perlu lebih strategis juga dalam memilih lawan seimbang apalagi di awal-awal campaign.

Beralih ke Golgfag Maneater, mungkin dia adalah Lord terfavorit kami dari DLC ini karena peran uniknya sebagai Mercenary daripada Lord yang memiliki ambisi besar untuk menguasai dunia. Ini berujung memberi campaign dengan mekanisme utama yang sangat menarik, karena tujuan utamamu adalah menerima kontrak dari berbagai faksi yang sedang mencari bantuan perang. Dari awal kamu sudah bisa memilih satu diantara dua kontrak dengan reward berupa Treasury dan Meat, tapi kuantitasnya tidak sama di mana salah satu faksi lebih rendah sehingga otomatis pasti banyak pemain akan memilih kontrak dengan reward terbanyak.

Sebuah keputusan yang bisa dimengerti, tapi reward tinggi tentu membawa ekstra tantangannya sendiri, sebagai contoh bagaimana kami sudah langsung diserang oleh target utama duluan yang memiliki armada perang lebih kuat. Kamu tidak bisa mengajukan perdamaian dan efek negatif yang dipicu dari hubungan diplomasi akan berdampak langsung ke klien utamamu, sehingga memang ada beberapa resiko penting yang harus diperhatikan sebelum mengambil suatu kontrak. Selain itu kamu juga perlu memastikan agar pasukan utama selalu berada dalam kondisi top, lebih spesifiknya bagaimana mereka harus selalu diberi asupan makan dari waktu ke waktu berupa Meat.

Dan akhirnya beralih ke Lord terakhir yaitu Gorbad Ironclaw, dia adalah Orc Warboss yang lumayan memberi sensasi campaign ala Warhammer klasik, tapi apa yang paling membedakannya ada di akses ke sistem buff khusus lewat “Da Plan”. Ini lebih dikemas sebagai taktik spesial yang memungkinkan Gorbad untuk membuat armada tempurnya lebih kuat. Tidak hanya dari pasukan yang dipimpinnya saja, karena semua Lord yang tergabung dalam faksinya juga bisa mengakses panel khusus Da Plan dan menerapkan beberapa taktik khusus yang tersedia sebagai buff tambahan di beberapa slot utama (ditandai di atas menu pasukan).

Menerapkan taktik bukan sesuatu yang mudah karena perlu ada beberapa persiapan, beberapa di antaranya mulai dari mendapat “Planz” yang akan bertambah setiap kali Gorbad memenangkan pertempuran, dan bagaimana setiap taktik punya kombinasi unit yang harus dipenuhi, belum lagi adanya beberapa syarat sulit untuk dipenuhi jika ingin mengakses taktik di tier tertinggi. Karena inilah kami memang merasa kalau Gorbad memiliki campaign dengan pacing paling lambat dan punya fokus lebih pada perencanaan strategis, tapi di saat bersamaan juga mendorongmu untuk aktif terlibat dalam peperangan untuk perlahan meningkatkan kekuatan tempur faksinya.

Kesimpulan

Setelah melewati upaya serius dalam menanggapi feedback utama yang didapat dari Shadows of Change, kini Creative Assembly telah kembali membawa DLC berkualitas untuk Total War: WARHAMMER III. Kami sendiri merasa kalau ketiga Lord terbaru dari Omens of Destruction sama-sama hadir dengan campaign menarik terutama untuk Golgfag, tapi pasti ada sebagian pemain yang berujung kurang puas dengan gameplay loop atau mekanisme yang ditawarkan.

Untuk memastikan agar para pemain bisa lebih selektif, masih jadi keputusan tepat bagaimana mereka memberi akses ke masing-masing Lord sebagai DLC terpisah yang mungkin juga akan tersedia dalam bentuk bundle layaknya Thrones of Decay. Jika mereka bisa mempertahankan konsistensi yang ada apalagi dengan fokus lebih ke Immortal Empires sebagai porsi campaign utama paling seru di gamenya, maka kami cukup optimis kalau masa depan Total War: WARHAMMER III akan terus diwarnai dengan berbagai DLC menarik seperti ini.

Pastikan untuk mengikuti perkembangan berita game lainnya di Gamerwk.


Hi guys, kami akhirnya sudah punya akun Twitter dan YouTube resmi! Langsung saja follow:

 

 




Jangan lupa untuk cek channel TikTok kami!

@gamerwk_id

The Review

Total War: WARHAMMER III – Omens of Destruction

PROS

  • Campaign untuk tiap Legendary Lord yang sama-sama menarik
  • Beberapa mekanisme baru yang sangat seru
  • Masih memberi opsi pembelian DLC fleksibel dari Thrones of Decay

CONS

  • Salah satu campaign butuh waktu lumayan lama sebelum benar-benar bisa dinikmati
  • Difficulty spike tidak terduga apalagi bagi yang langsung terjun ke Immortal Empires

Artikel ini Rangkuman Dari Berita : https://gamerwk.com/review-total-war-warhammer-iii-omens-of-destruction-tiga-lord-baru-yang-sama-sama-menarik/

Kiriman serupa

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *